CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 27 Maret 2009

Menghadapi UN

UN,suatu hal yang enggan dilalui oleh para siswa dan siswi kelas XII, tapi tidak dapat dipungkiri yang harus dilewatkan untuk mendapatkan hasil dari apa yang telah siswa dan siswi kelas XII kerjakan selama 3 tahun,yaitu belajar.

Dari tahun ke tahun bertanbahnya angka ketidaklulusan dari beberapa sekolah. Hal itu menambah rasa takutnya para murid untuk melewati UN. Meskipun, disekolah mereka telah mengadakan BIMBEL (Bimbingan Belajar) yang menuntun agar siswa dan siswi dapat terbantu agar lebih mudah mengerjakan soal- soal kelak. Tapi, hal itu seperti angin lalu. Ditambah lagi pasti ada dalam setiap kelas, anak-anak yang tidak mendukung adanya Bimbel. Hal itu, dapat mengurangi semangat belajar para murid dalam mempersiapkan UN.

Menurut saya, seharusnya jam Bimbel dimasukkan kedalam jam pelajaran. Agar para murid tidak dapat bolos. Perhatian orang tua pun penting. Tidak pula, perhatian dari para guru untuk selalau memantau anak- anak muridnya didalam lingkungan sekolah.

Jadi, untuk lulus UN sangatlah mudahbagi anak- anak murid yang rajin belajar. Dan sebaliknya, UN akan sangat sulit dilalui jika anak- anak murid enggan untuk belajar.

Kamis, 26 Maret 2009

kng Charly

tuchu kn fto kang Charly









Selasa, 24 Maret 2009

nih..............favorit aku................













Liat nih...............keren2 khan??!!!!!!!!!

wat temen2


sejarah st 12

ST12 adalah grup musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan Iman Rush (gitar).

Awalnya, keempat personel ini tak saling kenal, meski mereka telah lama berkecimpung di dunia musik. Mereka mulai akrab setelah sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Mereka pun akhirnya resmi mendirikan ST12 pada tanggal 20 Januari 2005. Nama ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz.

Meski keempat personel ini memiliki aliran musik favorit yang berbeda, Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock, namun mereka kompromi untuk membuat ST12 beraliran melayu.

ST12 terpaksa merilis album perdana mereka melalui jalur independent (indie) karena tak ada label yang mau menampung mereka. Sayang, pada bulan Oktober 2005, saat tur promosi album di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak.

Trinity Optima Production mulai melirik ST12 setelah album perdana, JALAN TERBAIK (2005), meraih sukses. Album kedua, P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman, dirilis di bawah label Trinity.